kotabontang.net - Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan pihaknya siap melakukan intervensi jika memang diperlukan. Hal ini terkait melorotnya nilai tukar rupiah menjadi 13.000.
"BI akan selalu ada di pasar, tapi bila perlu maka kita akan lakukan intervensi, biar volatilias ada. Tapi yang penting adalah tidak perlu khawatir," jelas Agus, Kamis (5/3/2015).
Ketika ditanya apakah saat ini sudah dalam tahap perlu adanya intervensi, Mantan Menkeu tersebut menolak berkomentar. "Saya tak bisa bilang, tapi sudah bisa kita lihat peran BI dan sekali lagi secara umum tidak perlu khawatir terhadap pelemahan ini," jawab Agus.
Menurut dia, pelemahan tersebut terjadi karena ada pergerakan di luar negeri. Namun, pihaknya berjanji akan menjaga volatilitas. Selain itu, Agus membantah bahwa pelemahan tersebut dikarenakan faktor internal, seperti utang luar negeri.
"Sekarang perusahaan yang melakukan hedging (lindung nilai) tidak banyak, BI sudah keluarin aturan, kalau seandainya mengatur likuiditas harus berdasarkan jatuh tempo pembayaran, mesti atur likuiditas dan lindung nilainya. Jadi kondisi sudah baik," jelas Agus.
