Sudah tidak asing rasanya mendengarkan nasehat ketika pasanganmu pergi meninggalkanmu, relakanlah dan doakan saja dia dengan pilihannya agar berbahagia.
Saat mendengarkan kalimat itu hatimu sakit bukan? Karenanya kamu cukup mendengarkan nasehat itu bila ada yang mengingatkanmu, kamu tidak perlau mendoakannya agar dia bahagia dengan mantannya jika kamu tidk menginginkannya.
Toh mendoakan atau tidak mendoakannya tidak menjadi sebuah dosa bagimu, mengapa memaksakan diri mendoakan orang yang menyakiti dirimu biarkan saja.
Jika Ingin Merelakannya, Relakan Saja Kau Tak Perlu Mendoakannya Semoga Bahagia Dengan Pilihannya
Apabila memang kamu ingin mengikhlaskannya, ikhlaskan saja, lepaskan saja, relakan saja dan lupakan saja. Kamu tidak perlu mendoakannya semoga berbahagia dengan orang lain yang dicintainya, bahagia dengan orang yang merebutnya dari dirimu.
Jujur Saja Hatimu Pasti Akan Sangat Sakit Ketika Harus Mendoakan Orang Yang Ingin Kamu Miliki Berbahagia Dengan Orang Lain
Sebesar apa ikhlas kamu? Kamu yakin kamu benar-benar ikhlas? Mendoakan orang yang kamu cintai, mendoakan orang yang menghianatimu serta mendoakan orang yang merebut dia dari kamu bahagi? Pasti sakit bukan? Sangat sakit pastinya.
Kenapa Tidak Perlu Mendoakannya Semoga Bahagia Dengan Pilihannya? Karena Mendoakannya Sama Saja Dengan Menyakiti Dirimu Sendiri
Mendoakannya semoga bahagia dengan orang lain sama saja dengan menyakiti dirimu sendiri setiap kali kamu mendoakannya pasti hatimu akan sakit, pasti kamu akan terluka dan pasti kamu tidak akan baik-baik saja. Saat mendoakannya bahagia dengan orang lain rasanya seperti mengiris-ngirih hati yang sudah luka agar lebih sakit lagi.
Meski Begitu Kamu Tidak Perlu Menjadi ‘Orang Jahat’, Mendoakannya Tidak Bahagia Dengan Pilihannya
Toh pada akhirnya jika memang tidak memiliki akhir bahagia dia juga akan hidup menyedihkan. Jika dia (wanita yang dipilihnya) tidak sama dengan yang dibayangkan saat masih mengejar-ngejarnya itu sudah menjadi sebuah kekecewaan terbesar baginya.
Dia pasti akan merasa hidup tersiksa atau serasa disiksa karena apa yang dibayangkannya dulu tidak sama, karena apa yang menjadi keinginannya tiak sesuai pengharapannya.
Apa yang lebih menyakitkan di dunia ini selain dari menyaari membuang sesuatu yang berharga demi sesuatu yang tidak berharga. Saat irtu dia akan merasa menyesal dan tertipu oleh keinginannya sendiri.
Kamu Boleh Percaya Karma Itu Ada Atau Tidaknya, Tapi Yakin Saja Bahwa Hidup Itu Seperti Roda Seseorg Tidak Akan Selalu Di Atas
Kamu boleh meyakini ada atau tidaknya namun pastinya orang yang mengecewakan pasti akan dikecewakan, orang yang menyakiti pasti akan disakiti, orang yang menyianyiakan pasti akan disia-siakan, begitu juga dengan sebaliknya.
duapah.com