-->

Tuesday, 19 May 2015

Batu Akik Lapis Banua Berau

kotabontang.net - Kekayaan alam di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur masih banyak yang belum dikenal masyarakat. Salah satunya batu aki yang kini digandrungi banyak kalangan. Batu ini juga cukup banyak ditemukan di Bumi Batiwakkal, bahkan kualitas dan tampilannya tak kalah dengan daerah lain, seperti Batu Bacan.

Seperti yang terlihat di Toko Kalimantan, Jalan Durian III, beberapa jenis batu aki asli Berau dipajang, seperti panca warna, kelawing, lavender, kecubung es, jujung derajat, semar, badar perak, fosil kayu dan ulin. Tomy pemilik toko itu mengatakan, dari banyak batu itu, ada salah satu batu yang jenisnya cukup unik yang dinamakan lapis banua berau.

“Ada tiga lapisan yang dimiliki batu ini, seperti agate, makedoni dan perak. Ini saya namakan sendiri tapi atas persetujuan para tetua pecinta batu aki. Ini baru ditemukan dua minggu yang lalu, saya yakin masih banyak stoknya di sini tapi agak sulit mencarinya,” jelas Tomy saat berbincang dengan Koran ini, Kamis (12/2) malam di tokonya.

Diceritakannya, awalnya ia membeli bongkahan batu sebesar kepala yang dibawakan seorang pencari batu. Melihat keunikan batu ini, Tomy langsung mengolahnya menjadi batu cincin, dan ternyata merupakan jenis baru.

“Setelah itu langsung saya bawa ke Martapura, Kalimantan Selatan. Disana batu ini dipatenkan dengan sertifikat. Sempat juga ada yang menawar Rp2 juta, namun tak saya kasih karena stoknya masih sangat sedikit. Ini saja dari bongkahan hanya jadi delapan, karena pemotongannya harus pas agar dapat tiga lapisannya,” jelas pengusaha yang baru empat bulan memulai bisnis batu aki itu.

Sementara Ruslan si penemu batu mengatakan, secara tidak sengaja melihat batu itu. Awalnya ia hanya melihat batu itu seperti biasa, namun setelah diamati ada keunikan di dalamnya dengan lapisan yang cukup beragam. “Saya temukan di sekitaran Gunung Sari, Segah. Jenis batu ini baru saya lihat, langsung saja saya ambil dan jual ke toko batu. Rencananya mau cari lagi nanti,” pungkasnya. (sumber : Koran Kaltim)

Previous
Next Post »