kotabontang.net - Pilot pesawat British Airway tujuan Dubai, Uni Emirat Arab, yang lepas landas dari Bandara Internasional Heathrow, London Utara, Inggris, terpaksa melakukan Returned to Base (RTB), Jumat (13/03/2015) petang waktu setempat. Pesawat telah terbang selama 10 menit dan keputusan pendaratan darurat ini diambil setelah sejumlah penumpang mengeluhkan bau yang sangat menyengat dari toilet.
Seorang penumpang bernama Abhishek Sachdev, mengatakan pada Daily Mail, bahwa sebelum bau itu tercium, ada beberapa penumpang yang masuk ke dalam toilet.
"Namun penumpang-penumpang yang duduk di dekat toilet, tidak mengenali wajah mereka. Saya memang tidak mencium bau itu. Tapi mereka yang berada di dekat toilet mengatakan bahwa baunya sangat luar biasa," katanya.
Sachdev yang merupakan anggota dewan kota London, duduk di kelas bisnis. Ia tidak mencium bau menyengat, tapi menangkap diskusi antar pramugari dan staf penerbangan lain, yang mengatakan bahwa cairan pembersih yang tersedia di pesawat, tidak cukup untuk menghilangkan bau tersebut.
"Mereka menyebutnya sebagai 'sesuatu yang parah', sangat sulit dibersihkan. Lalu, setelah berdiskusi, seorang di antaranya melapor pada pilot. Dan tak sampai tiga menit, diputuskan kalau penerbangan ini akan kembali ke Inggris," ucapnya.
Penumpang tidak keberatan dengan keputusan ini. Namun sebagian di antara mereka, termasuk Sachdev, menumpahkan unek-unek lewat media sosial.
Insane! Our BA flight to Dubai returned back to Heathrow because of a smelly poo in the toilet! 15hrs until next flight... #britishairways
— Abhishek Sachdev (@CllrAbhiSach) March 12, 2015
Juru bicara British Airways, seperti dikutip Metro.co.uk., telah secara resmi mengajukan permohonan maaf. Atas keputusan RTB ini, penerbangan tertunda lebih dari empat jam.
"Kami berharap penumpang dapat memaklumi ketidaknyamanan ini. Keputusan kembali harus dilakukan agar penerbangan yang rencananya akan berlangsung selama lebih dari 10 jam tidak semakin menyiksa bagi penumpang. Atas keterlambatan ini, British Airways telah menyiapkan ganti rugi dan konsumsi," sebutnya.
Belum jelas diketahui apakah pihak British Airways akan melakukan penyelidikan tentang siapa yang telah membuang "bom" penyebar bau itu.