kotabontang.net - Pondasi kemandirian nasional di bidang peternakan akan jadi program Pemerintah Indonesia.
Wakil Presiden Jusuf Kalla, saat kunjungan kerja ke Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Sabtu (6/12/2014) siang menyatakan Pemerintah Indonesia menargetkan pada dua tahun mendatang Indonesia tidak lagi sebagai pengimpor sapi. "Dalam kurun waktu dua sampai empat tahun ke depan, Indonesia akan menjadi negara pengekspor sapi terbesar," ungkapnya.
Kata JK, untuk mencapai Indonesia menjadi negara pengekspor sapi, pemerintah akan menambah populasi sapi sebanyak 1-2 juta ekor sapi. Sehingga 4-5 tahun kemudian, Indonesia bisa menuju swasembada sapi.
Dengan tercapainya swasembada sapi, lanjutnya, secara otomatis negara kita tidak lagi butuh sapi impor. Untuk itu, pihaknya meminta BBIB Singosari terus melakukan pengembangan yang terkait dengan Inseminasi Buatan indukan sapi berkualitas.
Sebab, BBIB merupakan lembaga yang mampu dalam mengembangkan indukan sapi dengan kualitas baik."Dengan terciptanya swasembada sapi, maka pemerintah telah membangun dalam bidang peternakan yang berpihak kepada peternakan rakyat. Hal itu juga sebagai pondasi kemadirian nasional," terang JK pada wartawan.
Ia melanjutkan, untuk memenuhi kebutuhan daging di Indonesia saat ini, pemerintah memprogramkan dalam jangka menengah yaitu dengan penambahan indukan sapi. Sedang untuk mendapatkan indukan sapi, pemerintah bisa saja mendatangkan sapi dari luar negeri. "Indukan sapi setelah melahirkan dapat segera dibuntingkan kembali melalui Inseminasi Buatan,” paparnya.
Secara nasional, stok benih semen beku yang ada di BBIB Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan BBIB Jatinangor Bandung Jawa Barat, terdapat 8.205.213 dosis. Dengan jumlah tersebut, cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional selama dua tahun, dan berpotensi untuk ekspor.
Sedangkan benih semen beku yang diproduksi salah satunya BBIB seperti Singosari, turut menghantarkan Indoensia menuju swasembada benih semen beku. "Dengan swasembada tersebut, secara tidak langsung sebagai pondasi kuat juga menuju swasembada daging sapi dan kerbau," tandas JK. [inilah - beritajatim]