kotabontang.net - WAKTU pemilihan kepala daerah (pilkada) tinggal menghitung bulan. Persaingan bakal calon pun semakin seru. Setidaknya hal itu terlihat dari poling pembaca Kaltim Post.
Dalam bursa Pilwali Samarinda, nama Dayang Donna Faroek melesat.
Ya, putri Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak itu semakin optimistis bersaing di Pilkada Samarinda.
“Kami ingin Samarinda lebih baik dan ada perubahan terbaik. Sehingga, wajar jika Dayang Donna Faroek pilihan terbaik untuk perubahan Samarinda,” kata salah seorang tim sukses Donna.
Berkat dukungan pembaca setia Kaltim Post terhadap Donna, posisinya naik ke peringkat kedua. Dengan peta persaingan setiap bakal calon, dapat dipastikan Pilkada Samarinda akan berlangsung ketat.
“Munculnya nama Dayang Donna tentu memberikan masyarakat pilihan yang lebih baik. Dan, jawaban itu ada di Donna,” tambahnya.
Sementara itu, di Bontang suhu politik kian hangat. Dodi Rondonuwu yang kembali dipercaya memimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kaltim. Seiring dengan itu, elektabilitas politikus tersebut meroket.
Dia melewati nama-nama yang sudah lama bertengger di papan atas polling pembaca Kaltim Post untuk bursa Pilkada Bontang. Hal tersebut tentu tidak mengagetkan, karena sosok Dodi selama ini dikenal akrab dengan warga Bontang.
Dodi memang merintis karier politiknya dari Kota Taman dan pada periode 1999–2004 menjadi anggota DPRD di sana. Kini, dia menjalani periode keduanya sebagai anggota DPRD Kaltim.
Dodi tidak mampu menutupi kebahagiannya ketika mendapat dukungan terus mengalir untuk menjadi kandidat wali kota Bontang. “Hampir setiap hari telepon saya berdering. Dan, itu dari warga yang mendorong saya agar mencalonkan diri di Pilwali Bontang,” ujarnya.
Konsep kerja sama dan sama kerja yang diusungnya membuatnya begitu familiar di mata masyarakat. Namun, meski dukungan mengalir dari warga, pria asal Minahasa, Sulawesi Utara, itu mengaku tidak berminat menjadi wali kota Bontang untuk saat ini.
“Terima kasih yang telah mendorong saya. Namun, mohon maaf saya belum berminat. Saya ingin konsentrasi kerja di DPRD Kaltim dan ngurusi partai,” tandasnya.
Pernyataan itu dibuktikan dengan tidak ikut mengambil formulir pendaftaran di DPC PDIP Bontang. “Berat sih, tapi semoga barisan yang mendukung tidak kecewa dengan pilihan ini,” ujarnya.
Keputusan tersebut dinilai mengejutkan banyak pihak. Sebab, dirinya memiliki kans besar menduduki kursi nomor satu di Kota Taman, jika dirinya maju dalam pesta demokrasi 16 Desember mendatang. (*/fer/kpnn/luc/kri/k8)